Politik Membatakkan Karo Lewat Sosok Jokowi
Beberapa hari yang lalu atau tepatnya pada hari Sabtu, 15 September 2012 begitu banyak sekali media-media online yang memberitakan tentang sosok Jokowi, Calon Gubernur DKI Jakarta yang mendapatkan kehormatan dengan penyematan pakaian adat Uis Beka Buluh, topi untuk pria bagi masyarakat Karo.
Pemberian kehormatan dengan cara penyematan pakaian adat Uis Beka Buluh atau topi untuk pria bagi masyarakat Karo tersebut dilakukan oleh warga Batak di Cililitan, Jakarta Timur. Adapun sebagai kordinator acara tersebut bukanlah orang Karo tetapi orang Batak yang bernama Imran Siburian.
Dalam hal ini disitus jejaring sosial banyak warga Karo yang mempertanyakan pemberian pakaian adat Karo oleh orang Batak kepada Jokowi. Pertanyaan tersebut tidak terlepas dari mengapa Jokowi dikasih Uis Beka Buluh dan bukan Ulos? Sementara seperti yang kita ketahui selama ini pakaian adat Batak adalah Ulos dan bukan Uis Beka Buluh.
Terkait dengah pembicaraan tersebut, maka banyak juga orang Karo yang berpendapat bahwa pemberian Uis Beka Buluh kepada Jokowi oleh masyarakat Batak Toba di Cililitan adalah sebuah sikap politis yang ingin mengatakan kepada dunia bahwa orang Karo itu adalah bagian dari Batak.
“Ini adalah politik orang Batak yang ingin membatakkan orang Karo dengan sosok Jokowi yang lagi populer di Indonesia ini” Ujar salah satu warga Karo dalam status Facebooknya menanggapi berita yang ada di Kompas terkait dengan penyematan pakaian adat Uis Beka Buluh kepada Jokowi oleh orang Batak di Cililitan.
Source : https://karobukanbatak.wordpress.com/2012/09/18/politik-membatakkan-karo-lewat-sosok-jokowi/